Banjarmasin, 17 Juni 2025
Dalam rangka pelestarian budaya lokal sekaligus mendorong penggunaan bahan ramah lingkungan, Pemerintah Kelurahan Seberang Mesjid menggelar Pelatihan Pembuatan Kain Sasirangan dengan Pewarna Alam pada Selasa, 17 Juni 2025. Kegiatan ini berlangsung di aula kelurahan dan diikuti oleh para pengrajin lokal, ibu-ibu PKK, serta generasi muda yang tertarik pada seni kain tradisional khas Kalimantan Selatan.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari praktisi sekaligus pelaku usaha kain sasirangan berbasis lingkungan, yang telah berpengalaman dalam menggunakan bahan pewarna alami seperti daun mangga, kulit jengkol, secang, dan akar mengkudu. Selain materi teori, peserta juga mendapat kesempatan langsung untuk mempraktikkan proses pembuatan motif sasirangan, mulai dari menjelujur kain hingga proses pewarnaan menggunakan bahan alami.
Lurah Seberang Mesjid dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, khususnya pelaku UMKM, dalam mengembangkan produk lokal yang tidak hanya bernilai ekonomis tinggi, tetapi juga mendukung kelestarian lingkungan.
“Sasirangan bukan hanya kain, tapi identitas budaya Banjar. Melalui pelatihan ini, kita ingin membangkitkan semangat berkarya dengan tetap menjaga warisan leluhur dan bumi kita,” ungkapnya.
Selain sebagai bentuk edukasi, kegiatan ini juga diharapkan dapat membuka peluang usaha baru berbasis kearifan lokal. Peserta tampak antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan, terlebih saat melihat hasil kain sasirangan yang diwarnai dengan pewarna alam memiliki keunikan tersendiri—warna yang lembut namun kaya karakter.
Di akhir kegiatan, seluruh peserta diberikan sertifikat dan hasil kain yang telah mereka buat sebagai motivasi untuk terus berlatih dan mengembangkan kreativitas di bidang kriya tekstil. Pemerintah kelurahan juga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat serupa di masa mendatang.
Dengan semangat pelestarian budaya dan kepedulian terhadap lingkungan, pelatihan ini menjadi langkah awal untuk mengangkat kembali kejayaan kain sasirangan sebagai produk unggulan daerah yang berkelanjutan.